SAGUSABLOG

Saat ini dunia dikejutkan dengan mewabahnya penyakit yang disebabkan oleh virus yaitu COVID 19 (Corona Virus Disease 19). Virus ini disinyalir berasal dari kota Wuhan (Tiongkok), dan menyebar ke penjuru dunia dengan cepat.


Ratusan ribu manusia terpapar oleh virus corona ini, bahkan puluhan ribu menjadi korban meninggal dunia. Penularan yang sangat cepat dan sulitnya mendeteksi orang yang terpapar karena masa inkubasi virus ini kurang lebih dua minggu menjadi penyebab banyaknya korban berjatuhan. Obat penawar yang belum bias ditemukan dan membludaknya jumlah pasien covid-19 menjadi penyebab kematian yang paling tinggi. Rumah sakit dan paramedic yang menangani merasa kewalahan sehingga banyak pasien yang tidak tertangani dengan baik. Sulitnya Alat Pelindung Diri (APD) bagi para medis menjadi penyebab pasien berjatuhan termasuk dokter dan paramedis lainnya yang terpapar covid-19 sehingga akhirnya meninggal dunia. Rumitnya penangan wabah ini, membuat para pemimpin dunia menerapkan kebijakan yang ketat untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19. Social Distancing menjadi pilihan berat bagi setiap negara dalam menerapkan kebijakan. Kebijakan social distancing berakibat fatal bagi roda kehidupan, masalah ekonomi yang paling terdampak, karena hal ini menyentuh berbagai lapisan masyarakat. Tersendatnya laju ekonomi mengakibatkan tertutupnya kebutuhan primer manusia untuk memenuhinya. Tak terkecuali bidang pendidikan, ikut juga terdampak karena wabah virus ini. Keputusan pemerintah Indonesia yang mendadak meliburkan atau mengalihkan pembelajaran dari sekolah menjadi di rumah, membuat kelimpungan banyak pihak. Peralihan cara pembelajaran ini memaksa berbagai pihak untuk mengikuti alur yang sekiranya bias ditempuh agar pembelajaran dapat berlangsung, dan yang menjadi pilihan adalah pembelajaran daring. Selain sisi negatif, pembelajaran system ini ada sisi positif bagi para guru. Antara lain guru bisa belajar sistem IT yang semakin canggih, melalui pelatihan online. Selama pembelajaran di rumah, mereka dapat mengikuti pelatihan diantaranya ikut program pelatihan SAGUSABLOG (Satu Guru Satu Blog) yang diadakan oleh IGI (Ikatan Guru Indonesia). Pendaftarannya pun gratis dan dengan sistem online. Selain peserta mendapat ilmu tentang mengelola blog, mereka juga mendapatkan sertifikat. Blog guru ini bisa diisi tentang content-content yang positif tentang pendidikan. Mulai dari silabus, RPP, kegiatan sekolah, yang bisa dibagikan dan dilihat secara langsung di dunia maya. Semoga dengan adanya kegiatan SAGUSABLOG ini, para guru bisa mengembangkan kompetensi di bidang teknologi. Aamiin.